Dibalik setiap nada yang ia lantunkan seiring melodi yang dimainkan tersimpan kisah seorang pria yang menjadikan pelayanan sebagai napas hidupnya.
Rozario Martino Ririhena yang lebih akrab disapa Rio Ririhena telah memulai perjalanan pelayanannya sejak usia remaja. Berawal dari menyanyi di gereja, kini ia menjadi sosok yang dikenal karena pengabdian tanpa henti kepada Tuhan dan sesama.

Pelayanan bagi Rio bukan hanya aktivitas mingguan. Ia terlibat dalam setiap detik perjalanan jemaat—mulai dari perayaan hingga perpisahan terakhir di pemakaman.
“Tugas Rio menyiapkan lagu-lagu yang akan dinyanyikan dalam ibadah di rumah dan di pemakaman,” ujar Rio.

Dalam setiap tugas, baik mempersiapkan lagu-lagu ibadah, menjadi MC hingga menyampaikan Firman Tuhan, Rio melakukannya dengan hati penuh cinta.
Baginya, hidup adalah tentang menjaga hubungan vertikal dengan Tuhan dan horizontal dengan sesama. Sebuah tanggungjawab yang membawa arti sejati dalam hidupnya
Dari Kampus Hingga Komunitas
Ketika menjadi mahasiswa di IISIP Jakarta, Rio bergabung dengan Persekutuan Mahasiswa Kristen-Live and Life in Christ (PMK-LLC) dan memegang peran penting dalam menghidupkan persekutuan.
“Dulu kami lakukan ibadah di sebuah gereja kecil di kawasan Lenteng Agung setiap Jum’at siang. Kalau sekarang adik-adik mahasiswa sudah mendapatkan ruang khusus untuk beribadah di kampus,” cerita Rio.

Bahkan setelah lulus pun, Rio tak berhenti melayani. Bersama para alumni lintas angkatan Rio memimpin Persekutuan Doa Alumni (PDA) menjaga semangat kebersamaan tetap menyala.
Christmas Carol
Setiap menjelang Natal hatinya penuh kerinduan untuk menyebarkan kasih. Lewat kegiatan Christmas Carol, ia dan tim paduan suara gereja membawa sukacita bagi mereka yang hidup seorang diri, mereka yang sakit serta para lanjut usia (lansia). Dengan suara yang berharmoni mereka bernyanyi, berdoa dan memberikan bingkisan Natal yang memberikan semangat hidup.

Selain pelayanan gereja, Rio juga pernah terlibat dalam konser paduan suara, menyebarkan sukacita Natal di panti asuhan, panti jompo, bahkan di pusat perbelanjaan. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa pelayanan bisa dilakukan di mana saja.
Ia percaya bahwa menyampaikan Firman Tuhan adalah tugas semua orang yang telah menikmati kebaikanNYA.
Harmoni Untuk Ambon Tercinta
Sebagai penulis dan kontributor di Majalah Kristen Narwastu Rio terus menaburkan inspirasi lewat tulisan. Rio juga menciptakan lagu berjudul Jaga Samua (Katong 87) untuk mempersatukan kembali teman-temannya dari Ambon pasca kerusuhan. Hal ini menjadi saksi bahwa kasih dan kebersamaan adalah kekuatan sejati.
Namun pelayanan Rio tidak hanya untuk jemaat atau komunitas. Sebagai seorang ayah dari 3 anak yang telah berprestasi di bidangnya masing-masing, ia terus memberi teladan.

“Dua anak perempuan ku lulusan UI dan Unpad sudah bekerja. Tinggal yang bungsu laki-laki masih kuliah di Unes Semarang,” ujar Rio berbinar.
Meski pernah menghadapi tantangan besar seperti pengurangan karyawan di Citibank tempat ia bekerja selama 18 tahun di divisi Card Center, Rio tetap setia pada panggilannya untuk melayani dan menjadi berkat.
Harapan Natal Rio
Bagi Rio inti Natal adalah kelahiran Yesus Kristus yang membawa keselamatan. Di tengah kerinduan akan masa depan Indonesia yang damai dan bersatu, ia berharap Natal tahun ini menjadi momen bagi semua orang untuk hidup berdampingan dengan kasih dan pengharapan.

Rio adalah bukti nyata bahwa harmoni pelayanan dan kehidupan dapat menjadi berkat. Dengan penuh semangat Rio terus melantunkan melodi pelayanan. Menjadikannya cahaya yang tak pernah padam, yang menghangatkan banyak hati.
Titik Mustikayani