Dari Hanya Sekedar Iseng Akhirnya Justru Membantu Memberdayakan Masyarakat Suku Baduy Dalam Banten

Itulah yang dilakukan teman kita Solten Rajagukguk (alumni IISIP’87). Kegemaran Solten yang sering mengunjungi Desa Kanekes tempat masyarakat Baduy Dalam bermukim, membuatnya berinisiatif untuk membantu masyarakat Suku Baduy Dalam Banten dengan cara menjual madu hutan asli Baduy Dalam.

“Usaha iseng-iseng sekalian memberdayakan masyarakat Baduy Dalam agar mereka ada pemasukan yang lumayan,” ujar Solten yang juga berprofesi sebagai Dosen Ilmu Komunikasi di Universitas Satya Negara Indonesia (USNI).

Kita pun sering melihat atau suka berpapasan dengan suku Baduy di jalan menjajakan madu. “Terkadang hasilnya tidak sebanding dengan perjuangan mereka yang sudah jauh berjalan kaki,” kata Solten prihatin.

Whatsapp Image 2024 09 27 At 17.32.36
Solten dengan para sahabatnya Suku Baduy Dalam

Atas dasar itulah Solten yang juga lulusan Magister Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI, meminta mereka untuk mengirim madu ke Jakarta lalu Solten ikut membantu menjualnya. Hampir setiap bulan warga Baduy Dalam itu mengirim 30kg madu hitam dan madu biasa ke Jakarta.

Solten yang menjalin hubungan persahabatan dengan mereka sangat akrab bahkan hingga dianggap saudara, berani menjamin keaslian madunya. Madunya benar-benar dari hutan bukan hasil budidaya peternakan. Suku Baduy terutama Baduy Dalam basicnya memang petani. Mereka tidak mengenal peternakan.

“Banyak juga yang menjual madu keliling berpura-pura memakai baju adat Baduy agar terkesan dari Baduy beneran, padahal bohong. Kalau madu yang saya jual saya berani menjamin keasliannya,” tandas Solten.

Cara sederhana mengetahui madu itu asli atau palsu adalah dengan meletakkan di dalam kulkas. Madu asli akan tetap cair meski lama di dalam kulkas. Sedangkan madu palsu akan membeku karena mengandung tambahan gula.

Manfaat madu

Lalu apa siy manfaat madu sebenarnya?

Seperti yang dilansir dari situs alodokter, ada 7 manfaat madu jika diminum setiap hari, yaitu :

  1. Menguatkan imunitas tubuh
  2. Menambah stamina daya tahan tubuh
  3. Melancarkan pencernaan
  4. Meredakan gejala asma
  5. Mencegah penyakit jantung
  6. Meningkatkan daya ingat
  7. Mengurangi resiko kanker.

Selain madu yang biasa ada juga madu hitam.

Madu hitam mengandung zat alkaloid, asam fenolat, dan antioksidan flavonoid, yang kesemua zat ini bisa melawan radikal bebas dalam tubuh, kanker, diabetes hingga stroke.

Selain zat tersebut madu hitam juga mengandung zat Saponin, unsur kromium dan hemoglobin. Ditambah lagi madu hitam kaya akan nutrisi seperti zat besi, kalsium, magnesium, fosfor, karbohidrat serta vitamin.

Lengkapnya semua unsur yang dikandung madu hitam maka  tidak heran harganya lebih tinggi dari madu biasa meski rasanya pahit.

Berikut manfaat jika kita  mengkonsumsi madu hitam yang dilansir dari situs halodoc :

  1. Mengobati defisiensi zat besi dan anemia.
  2. Menurunkan kadar gula darah.
  3. Membantu mengatasi nyeri sendi.
  4. Meredakan gangguan mentruasi.
  5. Mengobati sakit maag
  6. Viagra alami
  7. Memperkuat tulang.ย 

Mereka yang sudah merasakan manfaat madu pasti akan terus mencari madu untuk dikonsumsi. Begitu pula dengan para pelanggan madu Solten.

Pelanggan madunya saat ini  kebanyakan tetangga dan teman-teman koleganya (dosen). Dan mereka sudah merasakan manfaatnya. Tak heran pelanggan ini banyak yang repeat order.

Harga madu

Untuk harga, Solten yang memberi brand madunya dengan nama  RAJA MADU BADUY memasang harga yang berbeda untuk dua jenis madu. Harga madu biasa ukuran botol 500 ml dibandrol Rp 130.000,- Sedangkan madu hitam dibandrol Rp 150.000,- perbotol ukuran 500ml.

Dilihat dari awal mulanya, Solten yang sering menginap di desa Kanekes tempat Suku Baduy bermukim dengan niat tulus menjalin persahabatan dan berlanjut hingga kini sungguh membawa kebahagiaan tersendiri.

Jika Solten lama tidak berkunjung ke Baduy Dalam. Mereka yang datang mengunjungi Solten di Jakarta dengan berjalan kaki tentunya dari Baduy Dalam, Banten.

Whatsapp Image 2024 09 27 At 16.15.33
Solten ketika menginap di pemukiman Suku Baduy Dalam Banten

Jalan kaki yang bikin pegal

Ada kejadian menarik sebelum pandemi Covid19. Ketika warga Baduy Dalam mengunjungi Solten ke Jakarta dan pas waktunya makan siang, Solten mengajak mereka makan siang di rumah makan kawasan Simprug.

Solten dengan pede mengajak mereka untuk naik mobilnya. Namun ketaatan warga Baduy Dalam dengan aturan adat istiadat yang melarang menggunakan kendaraan ketika bepergian tentu saja menolak ajakan Solten.

Alhasil Solten mengalah dan ikut mereka berjalan kaki dari kampus USNI di kawasan Pondok Indah ke Simprug. Kurang lebih 3km jaraknya.

Udara panas Jakarta ditambah lapar makin membuat pegal Solten yang tidak terbiasa jalan jauh. “Pegal dan kepanasan saya,” katanya.

Bagaimana dengan pulangnya ketika selesai makan. Apakah Solten kembali ke kampus dengan berjalan kaki lagi? Jawabannya tentu saja, tidak. “Saya naik ojek, mereka saja yang jalan kaki kembali ke kampus. Saya tidak tahan panas dan kekenyangan,” ujar Solten terkekeh.

Whatsapp Image 2024 09 29 At 16.43.58
Suku Baduy Dalam ketika mengunjungi Solten di Jakarta

Mendengar kisah persahabatan Solten dengan warga Baduy Dalam sungguh membuat hati hangat. Tidak ada jarak yang mengganggu meski perbedaannya sangat nyata.

Nah…agar makin banyak warga Baduy Dalam yang terbantu kita bisa ikut membeli madu mereka. Simbiosis mutualisme pun terjalin. Kita sehat warga Baduy Dalam pun terbantu ekonominya.

Titik Mustikayani

1 thought on “Dari Hanya Sekedar Iseng Akhirnya Justru Membantu Memberdayakan Masyarakat Suku Baduy Dalam Banten”

Leave a Comment