Perjalanan yang awalnya direncanakan lancar dari Bandung menuju Jakarta berakhir dengan pengalaman yang tak terlupakan bagi Hana Yuliana (Humas, IISIP87) dan keluarganya. Mereka terjebak lima jam di kemacetan tol Cipularang akibat kecelakaan di kilometer 92, hanya beberapa meter dari posisi mereka berhenti.
Hana dan keluarganya termasuk suami, anak, menantu, dan empat cucu balitanya berangkat dari Bandung menuju Jakarta sekitar pukul 13.30 siang. Usai menghadiri acara keluarga, rombongan delapan orang ini sempat berhenti di supermarket sambil menunggu sang suami yang ada urusan mendadak.
Akibatnya, mereka baru melanjutkan perjalanan dan tiba di sekitar kilometer 93 pada pukul 15.30, hanya terpaut sekitar 900 meter dari titik kecelakaan.
“Kalau saja tidak mampir, mungkin kami berada tepat di lokasi kejadian. Alhamdulillah, Allah masih melindungi,” kata Hana penuh rasa syukur. Keluarga Hana terjebak kemacetan selama lima jam ditengah cuaca gerimis seusai hujan dan padatnya kendaraan yang berhenti total.

Sambil menenangkan cucu-cucunya yang rewel, mereka harus menghadapi berbagai kendala di perjalanan, seperti keperluan anak-anak yang harus buang air. Di tengah situasi yang kurang nyaman, Hana dan keluarganya tetap bersyukur karena terlambatnya perjalanan itu mungkin telah menyelamatkan mereka dari hal yang tidak diinginkan.
Kecelakaan di kilometer 92 tersebut tidak hanya menyebabkan kemacetan panjang, tetapi juga menjadi pengingat akan besarnya Kuasa Tuhan yang melindungi kita di saat-saat tidak terduga.

Seperti telah diketahui, telah terjadi kecelakaan beruntun pada Senin (11-11-2024) sekitar pukul 15.00 di tol Cipularang arah Jakarta di kilometer 92. Kecelakaan ini melibatkan satu truk dan 17 kendaraan lainnya. Hingga tulisan dibuat (mengutip dari berbagai sumber), korban meninggal satu orang dan 29 lainnya luka ringan hingga luka berat.

Semoga korban meninggal mendapat tempat terbaik di sisiNya. Dan korban yang mengalami luka-luka segera diberikan kesembuhan
Titik Mustikayani