Aku lahir di Jakarta pada tanggal 26 Juli 1967. Kebetulan orang tua mampu nyekolahin sampai tingkat sarjana. Ya berkat doa mereka akhirnya aku bisa bersekolah di IISIP Jakarta dan jurusan yang aku pilih adalah Jurnalistik. Dulu aku suka ikut lomba foto dan belajar nulis. Kabarnya cuma IISIP tempat nyetak penulis dan wartawan.
Sejak SMA aku memang suka corat-coret tulisan seperti sastrawan. Dulu aku suka ikut lomba foto dan belajar nulis cerpen terutama berguru ke Ediya Moralia yang suka nulis cerpen. Gak ketinggalan juga sibuk belajar Bahasa Inggris untuk ningkatin skill.
Tapi, perjalanan hidup ternyata tidak memberi aku kesempatan berkarya di dunia Jurnalistik. Aku lebih sibuk berbisnis, seperti buka counter pulsa dan pernah jadi sales di PT Pharos Indonesia jual vaksin dan anastesi.

Sudah 37 tahun berlalu, suatu hari secara kebetulan aku melintasi rute Pasar Minggu arah ke Depok, dan kampus serta tulisan IISIP terlihat lagi. Memori langsung Kembali ke masa lalu. Aku jadi inget temen temen dulu: Ada Dedi Rinaldi, Ediya Moralia, Tuti Wiwid, Hamdani Bule, Rainer, Sofia Ranti dan lainnya. Aku sedikit tersenyum karena merasa lucu kok bisa ya sebagian mereka bisa menjadi seorang Jurnalis?.


Tapi gak apa-apa. Yang aku ingat adalah, bagaimanapun juga aku sudah memenuhi keinginan orang tua untuk menjadi seorang Sarjana. Ya, tahun 1994 aku akhirnya lulus. Emang terbilang lama lama sih lulusnya sebagai Angkatan 1987.

Cuma ya itu tadi. Sarjana Komunikasi tapi aku gak pernah sekalipun berkarya di dunia Jurnalistik. Malah sekarang lebih aneh lagi. Aku bertemu teman yang doyan mancing alias melaut menjadi nelayan. Mata aku terkadang suka melihat kegiatan baru dan langsung tertarik.
Dari hasil memancing, bisa terkumpul sedikit penghasilan, dan penghasilan itu aku kumpulkan untuk membeli kapal serta bekerja sama dengan nelayan setempat bikin bagan pancing. Pastinya, semakin gak nyambung aja dengan gelar yang aku miliki.
Ya inilah perjalanan hidup. Keinginan menjadi wartawan tapi berakhir di laut sebagai nelayan. Kegiatan yang berguna untuk menghidupi keluarga dengan tiga anak. Aku tetap te bersyukur pada Allah masih diberi kesehatan hingga sekarang.
Rudi Hairudin
Keren Admin makasih buat sahabatku Dedi Rinaldy